Tidak benar jika anggapan sushi
adalah “makanan sehat”, lantas disamaratakan. Louise Sutton, ahli gizi Leeds
Metropolitan University, membeberkan, ada beberapa kandungan dari bagian sushi
yang mesti diwaspadai. Dengan menghindari atau tidak berlebihan makan bagian
tersebut, bisa dijadikan pencegahan terhadap terjadinya risiko kesehatan. Berikut beberapa sisi buruk sushi
1. Cacing gelang
Sushi disajikan dalam bentuk mentah.
Makanan seperti ini mudah terinfeksi cacing gelang. Menurut penelitian the
American College of Gastroenterolog, ditemukan kasus infeksi anisakiasis atau
cacing gelang yang tertelan manusia saat makan sushi.
Untuk membunuh larva cacing dalam
ikan mentah, ikan tersebut mesti dibekukan pada suhu minus 20 derajat celcius.
Minimal dilakukan selama 24 jam. Demikian himbauan National Health Service
(NHS)
2. Bakteri
Staphylococcus aureus adalah bakteri
yang kerap ada di sushi, terutama juga pada nasi lengket sebagai komponen dari
sushi. Penyebabnya, nasi yang tidak segera didinginkan, memicu pertumbuhan
bakteri di permukaan. Jika sushi tersebut ditinggalkan pada suhu ruang, maka
bakteri semakin berkembang. Sebaiknya segera makan sushi Anda setelah
disajikan.
3. Merkuri
Kandungan merkuri yang berbahaya
ternyata banyak ditemukan pada ikan laut. Di AS, misalnya, ikan tuna dalam
sushi memiliki merkuri di ambang batas normal.
Merkuri memengaruhi terjadinya
gangguan syaraf. Gangguan ini bisa menyerang otak, pendengaran, dan mata.
Bahkan, merkuri yang masuk ke ibu hamil akan membahayakan janin. Jadi,
sebaiknya hindari makan sushi saat wanita sedang hamil.
4. Kolesterol
Lemak jahat ini bisa ditemui pada
telur ikan yang dipakai sebagai topping sushi. Warnanya oranye. Telur ini
memang kaya asam lemak omega-3. Tapi, juga sarat kolesterol. Jadi,
jangan berlebihan mengonsumsinya.
5. Garam
Kecap yang dipakai sebagai pelengkap
sushi mengandung garam dengan kadar tinggi. Penderita tekanan darah tinggi
sebaiknya menghindarinya. Satu sachet kecap mengandung satu gram garam, dari
maksimal enam gram garam yang bisa ditoleransi tubuh.
1 komentar:
Makasih ya infonya :-)
Posting Komentar